Menggelar
dan Menggulung Tikar di Mesjid…
Guru
kami mengaji dulu namanya Suparmin dan kami biasa memanggilnya Pak Parmin. Dia
orang yang baik. Selain menjadi pengurus Mesjid, sebetulnya dia masih sekolah di Sekolah
Teknik Menengah (STM). Pak Parmin ini yang biasanya mengkoordinir anak murid
nya yang laki-laki untuk menggelar tikar plastik yang dipakai sebagai alas
sholat jum’at di dalam Mesjid. Jaman dulu tidak ada karpet.
Demikian juga nanti
setelah Sholat Jum’at selesai, kembali Pak Parmin mengerahkan anak murid nya
untuk menggulung dan menyimpan tikar plastik di tempat yang sudah
disediakan. Cukup ditinggalkan beberapa baris saja untuk keperluan Sholat Taraweh
malam nya. Sementara pengurus yang lain menghitung uang yang masuk dari hasil
mengedarkan kotak Jum’at. Dari hasil tersebut, disisihkan sedikit untuk upah
orang yang menggelar dan menggulung tikar….kadang2 kami bisa mendapatkan uang
sekitar Rp. 5 hingga Rp. 10 per orang. Suatu nilai yang lumayan saat itu, bisa
dipakai untuk jajan nanti setelah buka puasa.
Bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar