Senin, 14 Juli 2014

Kenangan di Bulan Puasa - Bagian 3

Main Meriam Bambu.

Kalau sudah beberapa hari menjalani puasa, biasanya badan sudah bisa menyesuaikan diri sehingga lebih banyak aktifitas yang bisa dijalankan. Salah satu permainan yang cukup menjadi favorite adalah perang2an dengan meriam bambu. 

Permainan ini  menggunakan bambu sebagai meriam nya dan menggunakan karbit yang biasa dipakai untuk nge las sebagai mesiu nya. Meriam siapa yang bisa mengeluarkan suara yang paling besar, dianggap dialah yang paling hebat.Biasanya permainan ini dilakukan malam hari setelah sholat taraweh. Atau bisa juga menjelang buka puasa.Yang paling sering main ini  dulu namanya Leman. Dia lebih tua dari Aku dan dia kerja di bengkel las orang tua nya. Jadi dia bisa memakai sisa karbit yang tidak terpakai. Kadang2 kami juga beli karbit dari dia.

Meriam ini menggunakan bahan bambu dengan diameter yang cukup, sekitar 10 cm dengan panjang sekitar 100 cm. Jika ketemu ruas, maka bagian penutup ruas nya dibolongi. Cukup disisakan satu sisi saja yang tertutup dan sisi yang lain terbuka (bolong). Di dinding bambu, pada jarak sekitar 15 cm  dari bawah yang tertutup, kemudian dibuatkan lubang lebih kurang sebesar bola bekel sebagai tempat untuk menyulut api. Setelah itu dimasukkan karbit secukup nya yang dicampur sedikit air untuk mempercepat proses kimiawi yang ada di karbit tersebut. 

Kemudian bambu diletakkan dalam posisi agak miring sedikit dengan bagian alas yang tertutup dibagian bawah dan posisi lubang  penyulut menghadap keatas. Setelah pencampuran air dan karbit dirasa sudah cukup, kemudian di arahkan sumber api kedekat lubang penyulut. Pada saat itulah akan keluar suara dentuman dari meriam bambu yang kita buat.

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar