Main Meriam
Bambu.
Kalau
sudah beberapa hari menjalani puasa, biasanya badan sudah bisa menyesuaikan
diri sehingga lebih banyak aktifitas yang bisa dijalankan. Salah satu permainan
yang cukup menjadi favorite adalah perang2an dengan meriam bambu.
Permainan
ini menggunakan bambu sebagai meriam nya
dan menggunakan karbit yang biasa dipakai untuk nge las sebagai mesiu nya.
Meriam siapa yang bisa mengeluarkan suara yang paling besar, dianggap dialah
yang paling hebat.Biasanya permainan ini dilakukan malam hari setelah sholat
taraweh. Atau bisa juga menjelang buka puasa.Yang paling sering main ini dulu namanya Leman. Dia lebih tua dari Aku
dan dia kerja di bengkel las orang tua nya. Jadi dia bisa memakai sisa karbit
yang tidak terpakai. Kadang2 kami juga beli karbit dari dia.
Meriam
ini menggunakan bahan bambu dengan diameter yang cukup, sekitar 10 cm dengan
panjang sekitar 100 cm. Jika ketemu ruas, maka bagian penutup ruas nya
dibolongi. Cukup disisakan satu sisi saja yang tertutup dan sisi yang lain
terbuka (bolong). Di dinding bambu, pada jarak sekitar 15 cm dari bawah yang tertutup, kemudian dibuatkan
lubang lebih kurang sebesar bola bekel sebagai tempat untuk menyulut api.
Setelah itu dimasukkan karbit secukup nya yang dicampur sedikit air untuk
mempercepat proses kimiawi yang ada di karbit tersebut.
Kemudian bambu
diletakkan dalam posisi agak miring sedikit dengan bagian alas yang tertutup
dibagian bawah dan posisi lubang
penyulut menghadap keatas. Setelah pencampuran air dan karbit dirasa sudah
cukup, kemudian di arahkan sumber api kedekat lubang penyulut. Pada saat itulah
akan keluar suara dentuman dari meriam bambu yang kita buat.
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar