Mancing di
Sungai Lematang…
Di
hari yang lain, aku pergi mancing ke sungai lematang. Sungai ini berair deras
dan berbatu-batu. Kata orang2, sungai ini hulu nya di Gunung Dempo di Pagaralam
dan hilir nya sampai ke Sungai Musi di Palembang. Aku kurang tahu pasti nya.
Sungai ini sangat terkenal di daerah kami yang membelah daerah pinggiran kota
dan menjadi sumber air untuk daerah kami selain juga digunakan untuk menjadi
tempat mata pencaharian dengan menjaring atau menjala ikan.
Memancing ikan piluk ini cukup unik,
tidak seperti memancing pada umum nya. Lokasi memancingnya ditumpukan batu kali
yang bisa terbentuk secara alami atau sengaja ditumpuk2. Setelah umpan
dikaitkan di mata pancing, kemudian dimasukkan di celah bebatuan yang sudah
ditumpuk tadi, seterusnya didiamkan saja. Bisa jadi dimasukkan lebih dari 1
pancing di setiap tumpukan batu. Kita juga bisa membuat tumpukan batu yang
lain, jadi tidak hanya 1 tumpukan batu. Sekali-sekali batang lidi nya dipegang untuk mengecek apakah sudah dapat ikan atau belum. Karena
macingnya di air deras, tentu saja lidi nya akan bergetar terus. Tapi ketika kita
pegang ada getaran yang lebih keras, itu artinya umpan kita sudah dimakan ikan,
dan sedang ditarik2 nya…saat itulah pancing sudah bisa kita angkat.
Lokasi
yang enak untuk mandi dan mancing ikan Piluk ini di sekitar Pasar Bawah Tengah
atau di Pasar Bawah Ilir karena air sungai nya relative dangkal. Sedangkan di
Pasar Bawah Ulu, air sungai nya agak dalam untuk ukuran anak kecil. Waktu
paling pas untuk pergi mancing biasanya setelah sholat Duhur sampai waktu
Ashar, karena waktu itu kan lagi terik-terik nya matahari. Jadi dengan pergi ke
sungai, mancing dan berendam, membuat suhu tubuh menjadi sedikit dingin dan
rasa haus menjadi berkurang. Dan kalau sampai tertelan air sedikit, itu sih
namanya rejeki..he..he..
Mancing
ikan piluk di sungai lematang ini sangat mengasyikkan. Sementara pancing ditaruh,
kita bisa bermain-main di air atau
sambil main lempar batu. Untuk main lempar batu ini, kita mencari batuan sungai
yang tidak terlalu besar, kira2 diameter 5 cm dan berbentuk pipih. Karena kita
mancingnya di pinggir sungai, tentu saja air nya cukup cetek (dangkal) sehingga
kita bisa duduk di dalam air dengan nyaman. Batu tersebut kemudian kita
lemparkan secara mendatar di atas permukaan air. Kalau kita melemparnya benar
dan karena bentuk batu nya yang pipih, maka batu tersebut akan terpental2
diatas permukaan air. Semakin jauh batu kita bisa melompat2 diatas air, tentu
kita semakin senang.
Pernah
suatu kali aku pergi mancing dengan salah seorang teman dekat rumah namanya
Idi. Aku kurang hafal nama lengkapnya. Dia merantau dari kampong nya yang
berjarak lebih kurang 20 kilometer dari kota kami untuk bersekolah. Dia orang
yang ulet dan rajin. Dia nyewa bedeng (rumah petak) bersama dengan kakak nya
yang bernama Ramsi yang bersekolah di STM (Sekolah Teknik Menengah)
Setelah
pancing ditaruh,kami pun bersiap untuk main lempar batu. Karena posisi duduk
saya dan Idi kurang pas, pada suatu kali waktu Idi melempar batu, batu nya kena
kepala saya. Tidak begitu sakit sih..tapi lumayan, benjol dikit.
Bersambung.....
thank you very much for the information you provide
BalasHapusUmpan Ikan Patin Alami