Sabtu, 19 Juli 2014

Selamat Idul Fitri

Keluarga Besar Maskelat Mengucapkan :

Selamat Idul Fitri

1 Syawal 1435 H

Mohon maaf lahir dan batin

Kenangan di Bulan Puasa - Bagian 16

Penutup

Kenangan2 indah di bulan puasa dan lebaran ini selalu kami ceritakan berulang lagi setiap tahun ketika kami kakak beradik kumpul di waktu lebaran di rumah orang tua kami dengan penuh canda dan tawa. Sesekali diselingi dengan bumbu cerita yang lain biar tambah seru..
Walaupun cerita nya itu-itu saja dan sama setiap tahunnya, tetap saja ini menjadikan sesuatu yang membahagiakan. 

Sampai kapan kebahagiaan semacam ini akan bertahan ?

Kenangan di Bulan Puasa - Bagian 15

Hari Lebaran

Allahu Akbar….. …….Allahu Akbar….. …..Allahu Akbar…..
Suara takbiran menggema di seantero kota dan seluruh dunia tentu saja..
Pagi-pagi sekali kami sudah bangun untuk mandi, sholat subuh dan sarapan. Tentu saja kami sudah mengenakan baju baru dan celana baru termasuk kepala baru karena rambut nya yang baru habis dicukur…di kantong biasanya sudah ada duit karena Ayah sudah memberi THR sehari sebelumnya. Dari rumah kami menuju Mesjid Jami’ untuk ikut sholat Ied Fitri. Karena memang jamaah yang datang cukup banyak dan juga karena alasan praktis, kami anak2 memilih untuk sholat diluar masjid agar bisa langsung bermain ketika sholat usai.

Kenangan di Bulan Puasa - Bagian 14

Malam Takbiran

Setelah Sholat Maghrib, ibu ku sudah mulai sibuk lagi menata meja tamu. Menyusun kue kering diatas meja dan memotong kue-kue basah dan meletakkannya ditempat yang sudah disediakan. Ayukku juga membantu memotong kertas minyak untuk pelapis tutup gelok agar dalam nya tidak terlalu lembab. Sementara kami anak laki2 biasanya sudah keluar rumah berbaur dengan orang banyak untuk melaksanakan atau sekedar melihat acara malam takbiran. Media informasi yang paling hebat saat itu adalah Radio yang dihidupkan untuk memantau pengumuman dari Pemerintah mengenai penetapan 1 Syawal sebagai tanda berakhir nya bulan suci Ramadhan.Dan itu menjadi penanda bahwa esok adalah hari Lebaran Idul Fitri.

Jumat, 18 Juli 2014

Kenangan di Bulan Puasa - Bagian 13

Hari Bemasak..

Satu atau dua hari hari menjelang hari lebaran, ada ritual yang biasanya dilakukan oleh kami anak2 laki2, yaitu potong rambut. Saya tidak tahu kenapa harus potong rambut menjelang hari lebaran. Mungkin Ayah kami ingin anak2 nya kelihatan rapih ketika memasuki hari  lebaran, hari kemenangan bagi umat muslimyang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.  Kami biasanya potong rambut di emperan gudang PJKA di dekat stasiun kereta api. Model nya bisa model cepak ala ABRI atau model “serong”. Model “serong” ini adalah potong rambut yang tidak terlalu pendek.

Kenangan di Bulan Puasa - Bagian 12

Kue Lebaran

Seperti juga keluarga yang lain, Ibu ku biasa nya sudah mulai membuat kue kering. Ada beberapa kue kering yang menjadi favorite di keluarga kami, antara lain kue selai (nastar), kue bangkit, keripik mumbai, kue kacang dan beberapa lagi yang lain. Ada satu lagi yang menjadi ciri khas di rumah kami yaitu manisan cermin.

Kamis, 17 Juli 2014

Kenangan di Bulan Puasa - Bagian 11

Menjelang Lebaran dan Baju Baru

Setelah lewat pertengahan bulan puasa, kesibukan akan semakin bertambah2. Ibu2 akan mulai membuat kue2 kering untuk keperluan di hari lebaran. Sementara kami yang masih anak2, akan mulai pakaian baru untuk lebaran. Aku biasanya jarang beli pakaian yang sudah jadi, lebih sering mengupah untuk buat baju dan celana baru…. Kita bisa beli bahan di tempat menjahit nya atau beli bahan di tempat lain. Tukang jahit favorite ku adalah “Densiko Taylor” yang terletak di Pasar Lematang. Biasanya rencana buat baju ini kami obrolkan dulu dengan saudara yang lain menjelang tidur…

Kenangan di Bulan Puasa - Bagian 10

Bersepeda ke Dusun


Rawit punya seorang Paman yang namanya Ujang. Aku lupa nama sebenarnya. Aku kurang paham apakah dia masih sekolah atau sudah bekerja. Beberapa kali kami pergi jalan2 ke dusun2 di arah ilir kota di sore hari menjelang waktu buka. Biasanya kami berangkat setelah Sholat Ashar dan pulang nya menjelang waktu berbuka puasa. Aku duduk di belakang, sementara dia yang menggoes. Kadang2 sampai ke dusun Ulak Pandan, tapi pernah juga hingga ke dusun Kebur.

Bersambung....

Kenangan di Bulan Puasa - Bagian 9

Jalan2 ke kebun Rawit


Salah seorang teman bermain ku namanya Rawit. Aku juga kurang ingat siapa nama lengkap nya. Keluarganya tinggal di bedeng Nyai Ambo. Dia pandai bermain ekar (kelereng). Orang tua nya aktif sebagai anggota TNI. Keluarganya punya kebun palawija di daerah Sekip. Pernah sekali dua kali aku pergi ke kebun mereka bersama Rawit. Lokasi nya cukup jauh, di daerah sekip ujung. Bisa dibayangkan pergi ke kebun di bulan puasa, dibawah terik matahari lagi….. 

Setelah sampai di kebun, Rawit akan mengecek apakah ada pohon pisang yang buah nya sudah masak. Kalau ada yang sudah bisa dipanen, Rawit akan akan membawa pisang tersebut pulang, dan aku akan dapat bagian lebih kurang 1 sisir..lumayan… 

Bersambung

Kenangan di Bulan Puasa - Bagian 8

Menggelar dan Menggulung Tikar di Mesjid…


Guru kami mengaji dulu namanya Suparmin dan kami biasa memanggilnya Pak Parmin. Dia orang yang baik. Selain menjadi pengurus Mesjid,  sebetulnya dia masih sekolah di Sekolah Teknik Menengah (STM). Pak Parmin ini yang biasanya mengkoordinir anak murid nya yang laki-laki untuk menggelar tikar plastik yang dipakai sebagai alas sholat jum’at di dalam Mesjid. Jaman dulu tidak ada karpet.